Tentang BLOGE INYONG

Foto saya
Lahir di Kebumen,27 Mei 1967,Lektor di Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Poltekkes Depkes RI
I. METODE PENGUKURAN PENCAHAYAAN.
Tujuan
Tujuan pengukuran untuk memperoleh data pencahayaan.

Ruang Lingkup
Lingkup pengukuran meliputi :
1) Pencahayaan dengan kisaran pengukuran
2) Penggunaan alat luxmeter untuk pencahayaan

Peralatan
Peralatan yang digunakan terdiri dari :
Luxmeter

Cara Pengukuran
1) Letakkan luxmeter di atas meja dimana ruangan atau lokasi akan diukur;
2) Catat besarnya angka yang ditunjukkan oleh jarum pada luxmeter.
3) Angka ini menunjukkan besarnya pencahayaan pada bidang kerja tersebut.
4) Untuk pengukuran pencahayaan ruang, diukur di beberapa titik yang membentuk diagam diagonal dengan bagian tengah sebagai titik pusatnya, kemudian hasilnya direratakan.
5) Apabila keberadaan tenaga kerja dalam satu ruang tidak menyebar merata, titik-titik pengukuran yang membentuk diagam diagonal imajiner, digunakan sebagai titik pusat adalah bagian ruang yang terbanyak atau paling sering ditempat oleh tenaga kerja selama melakukan pekerjaan.
6) Perlu diingat, semakin membutuhkan ketelitian suatu pekerjaan, maka akan memerlukan intensitas cahaya semakin besar.

II. METODE PENGUKURAN SUHU DAN KELEMBABAN
Tujuan
Tujuan pengukuran untuk memperoleh data suhu dan kelembaban.

Ruang Lingkup
Lingkup pengukuran meliputi :
1) Suhu udara dengan kisaran pengukuran (0 – 50) 0C.
2) Kelembaban dengan kisaran pengukuran (10 – 100) % RH.
3) Penggunaan alat psychrometer untuk pengukuran suhu dan kelembaban.

Acuan
Annual Book of ASTM Standards, 1977, E 337-62

Istilah dan Definisi
1) Suhu adalah panas udara di sekitar lokasi pengukuran.
2) Kelembaban adalah %-tase kandungan uap air di udara dibanding uap air jenuhnya pada suhu yang sama.

Prinsip
Air raksa atau alkohol yang digunakan sebagai bahan pengisi thermometer akan memuai atau menyusut sesuai dengan panas udara yang diukur sehingga suhu udara dapat dibaca pada skala thermometer dalam derajad Celcius. Data suhu basah dan suhu kering yang terbaca pada psychrometer dimasukkan pada psychrochart untuk menghitung kelembaban.
Peralatan
Peralatan yang digunakan terdiri dari :
1) Psychrometer.
2) Psychrocart.
Bahan
Aquades dengan DHL ≤ 5 Umhos/cm

Cara Pengukuran
1) psychrometer dibasahi dengan aquades pada kapas ujung thermometer;
2) putar-putar di ruang/lokasi yang diperiksa selama 2 – 5 menit (sampai konstan);
3) lihat suhu basah dan suhu kering dari psycrometer dan catat;
4) kelembaban dicari dengan memasukkan data suhu basah dan suhu kering pada alat psychrocart.



III. PENGUJIAN KADAR DEBU (TSP) DI UDARA
DENGAN METODE GRAVIMETRI


Tujuan
Metode pengujian ini digunakan untuk memperoleh contoh uji debu di udara yang diserap oleh filter fiber glass dengan alat high volume air sampler

Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengujian meliputi :
1) Cara pengujian kadar debu yang mempunyai ukuran diameter 0,1 – 100 µm.
2) Penggunaan metode gravimetri dengan perhitungan selisih berat filter sebelum digunakan dan sesudah digunakan untuk pengambilan contoh uji debu dengan alat high volume air sampler.

Acuan
Annual Book of ASTM Standards, 1997, vol 11.03, D4096-91

Cara Kerja
Prinsip
Partikel debu ditangkap dengan filter fiber glass yang sudah ditimbang sebelum dan sesudah pengambilan contoh uji. Kadar debu merupakan selisih berat awal dan akhir dibagi kecepatan alir kali waktu pengambilan.

Peralatan
1) timbangan analitik dengan kepekaan minimal 0,1 mg;
2) pinset;
3) desikator
4) high volume air sampler;
5) sumber listrik;
6) roll kabel;
7) meja setinggi kurang lebih 1,5 m;
8) kotak filter.

Bahan
1) filter fiber glass;
2) silika gel.

Persiapan Pengambilan Contoh Uji
Pengujian sebelum pengambilan contoh uji
1) Filter fiber glass yang akan digunakan untuk mengambil contoh uji debu dimasukkan ke dalam desikator yang sudah diisi silika gel atau pada ruangan yang mempunyai suhu 15 – 270C dan kelembaban 0 – 50% selama 24 jam;
2) Timbang dengan timbangan analitik, misal berat A gram;
3) Filter siap digunakan untuk pengambilan contoh uji debu.

Pengambilan Contoh Uji
Ambil contoh uji dengan tahapan sbb :
1) Pasang filter dalam filter holder high volume air sampler;
2) Letakkan high volume air sampler di atas meja setinggi kurang lebih 1,5 m;
3) Hubungkan high volume air sampler dengan sumber listrik;
4) Hidupkan alat;
5) Atur dan catat kecepatan alir pengambilan contoh uji;.
6) Setelah waktu yang sudah ditentukan, matikan alat;
7) Filter contoh uji debu siap untuk diuji sesuai metode pengujian debu.
Pengujian Contoh Uji
1) Filter fiber glass yang sudah digunakan untuk mengambil contoh uji debu dimasukkan ke dalam desikator yang sudah diisi silika gel atau pada ruangan yang mempunyai suhu 15 – 270C dan kelembaban 0 – 50% selama 24 jam;
2) Timbang dengan timbangan analitik, misal berat B gram;

Perhitungan
Hitung kadar debu dengan rumus sbb :
Kadar debu, µg/m3 = x

A = Berat filter sebelum digunakan untuk mengambil contoh uji debu (gram)
B = Berat sampel sesudah digunakan untuk mengambil contoh uji debu (gram)
Q = Kecepatan alir pengambilan contoh uji debu (liter/menit)
t = Waktu pengambilan contoh uji debu (menit)















III. PENGUJIAN KADAR PM 10 DI UDARA
DENGAN METODE GRAVIMETRI

1.




2.






3.


4.
4.1.





4.2.










4.3.



4.4.

























4.5.






Tujuan
Metode pengujian ini digunakan untuk memperoleh contoh uji PM10 (particulate matter 10) di udara yang diserap oleh filter fiber glass dengan alat PM10.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengujian meliputi :
1) Cara pengujian kadar debu yang mempunyai ukuran diameter 10 µm.
2) Penggunaan metode gravimetri dengan perhitungan selisih berat filter sebelum digunakan dan sesudah digunakan untuk pengambilan contoh uji.

Acuan
Annual Book of ASTM Standards, 1997, vol 11.03, D4096-91

Cara Kerja
Prinsip
Partikel debu berukuran 10 mikron ditangkap dengan filter fiber glass yang sudah ditimbang sebelum dan sesudah pengambilan contoh uji. Kadar PM10merupakan selisih berat awal dan akhir dibagi kecepatan alir kali waktu pengambilan.

Peralatan
1) timbangan analitik dengan kepekaan minimal 0,1 mg;
2) pinset;
3) desikator
4) PM10;
5) pinset;
6) sumber listrik;
7) roll kabel;
8) meja setinggi kurang lebih 1,5 m;
9) kotak bertutup.

Bahan
1) filter fiber glass khusus PM 10;
2) silika gel.

Cara Pengambilan dan Pengujian
1) Pengujian sebelum pangambilan contoh uji
(1) filter fiber glass yang akan digunakan untuk mengambil contoh uji debu dimasukkan ke dalam desikator yang sudah diisi silika gel atau pada ruangan
(2) yang mempunyai suhu 15 – 270C dan kelembaban 0 – 50% selama 24 jam;
(3) timbang dengan timbangan analitik, misal berat A gram;
(4) filter siap digunakan untuk pengambilan contoh uji.

2) Cara Pengambilan Contoh Uji
Ambil contoh uji dengan tahapan sbb :
(1) pasang filter dalam filter holder PM10;
(2) letakkan di lokasi yang sudah ditentukan titik pengambilannya;
(3) hubungkan alat dengan sumber listrik;
(4) atur dan catat kecepatan alir pengambilan contoh uji;.
(5) setelah 24 jam, matikan alat;
(6) filter contoh uji siap untuk diuji.

3) Pengujian sesudah pengambilan contoh uji
(1) filter fiber glass yang sudah digunakan untuk mengambil contoh uji dimasukkan ke dalam desikator yang sudah diisi silika gel atau pada ruangan yang mempunyai suhu 15 – 270C dan kelembaban 0 – 50% selama 24 jam;
(2) timbang dengan timbangan analitik, misal berat B gram;

Perhitungan
Hitung kadar PM 10 dengan rumus sbb :
Kadar PM10, µg/m3 = x

A = Berat filter sebelum digunakan untuk mengambil contoh uji (gram)
B = Berat sampel sesudah digunakan untuk mengambil contoh uji (gram)
Q = Kecepatan alir pengambilan contoh uji (liter/menit)
t = Waktu pengambilan contoh uji (menit)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered By Blogger | Portal Design By Trik-tips Blog © 2009 | Resolution: 1024x768px | Best View: Firefox | Top